Ratu Ruqaiya bejalan di temani Hoshiyar, hoshiyar bertanya mengapa Ratu Ruqaiya tidak mengerti mengapa Raja Jalaluddin mempercayai mereka begitu saja, mungkin saja mereka adalah musuh.
Malam harinya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Raja Jalaluddin dan Jodha duduk di singgasana menikmati pertunjukan Tansen, Ratu Ruqaiya bergabung di sebelah mereka. hamida dan Salima memuji kehebatan Tansen.
Di belakang Tansen,
duduk wanita bertudung hijau yg ada di pemandian lalu.
Raja Jalaluddin dan Jodha jg bercakap-cakap berdua, mereka memuji Tansen, membuat Ratu Ruqaiya merasa terabaikan.
Raja Jalaluddin mengangguk pd wanita bertudung hijau, dalam hatinya wanita tsb bertanya-tanya, mungkinkah raja tahu jika dia adalah wanita yg ada di bak mandi?
Mungkin supaya adil, kali ini Raja Jalaluddin memuji Tansen ke Ratu Ruqaiya.
Raja Jalaluddin begitu terpukau begitu si wanita mulai menyanyi mengiringi Tansen, matanya menatap si wanita lekat-lekat.
Setelah selesai, ,,,,,,,,,,,,,,,
Raja Jalaluddin memuji Tansen, dia mengatakan jika Tansen dan muridnya bisa tampil menghiburnya setiap saat.
Tansen sedikit bingung, dia menoleh sedikit pd wanita bertudung hijau.
tansen berkata pada Raja Jalaluddin :” Atifa baru saja bergabung dengan ku” Jadi nama si wanita bak mandi adalah atifa.
Raja Jalaluddin menyuruh atifa memperkenalkan diri dan membuka tudungnya, atifa menaikkan selendangnya sehingga wajahnya terlihat.
|
Sinopsis Jodha Akbar Episode 297 |
Jodha mengenali atifa sebgai wanita dalam lukisan Raja Jalaluddin, serta wanita di pemandian.
Tansen dan Atifa kembali menyanyi, Raja Jalaluddin begitu terpukau, entah pada musiknya atau pada atifa nya. Jodha melihat nya, dan mulai merasa tak enak hati.
setelah mereka selesai menyanyi, Raja Jalaluddin berdiri memuji mereka :” terimakasih, aku belum pernah mendengar suara semerdu ini”
(Raja Jalaluddin sudah sering mendengar suara merdu tansen, jd yg dia maksud sekarang tentunya atifa )
Raja Jalaluddin menghapiri tansen dan atifa, memuji mereka sekali lagi, Raja Jalaluddin secara khusus memuji atifa dan menghadiahkan kalungnya. atifa berterimakasih,
Raja Jalaluddin menggenggam tangan atifa. Ratu Ruqaiya dan jodha tertegun melihatnya.
ketika atifa hendak pergi, Raja Jalaluddin mencegahnya, dia malah menaikkan selendang yg menutupi wajah atifa.
Raja Jalaluddin menyarankan atifa tinggal di istana, Ratu Ruqaiya terkejut mendengarnya, dia melihat jodha sekilas lalu tersenyum senang
(hadehhh Ratu Ruqaiya aneh, malah senang liat Raja Jalaluddin godain wanita lain, mungkin baginya musuhnya musuhku adalah temanku,)
Semua orang sudah meninggalkan aula,
tinggal hanya Raja Jalaluddin dan atifa berdua, lagi-lagi Raja Jalaluddin mencegah atifa pergi, dia memuji betapa merdunya suara atifa..
Raja Jalaluddin melihat telapak tangan atifa ada luka gores. Raja Jalaluddin memegang tangan atifa bertanya mengapa bisa terluka?
Ratu Ruqaiya mengendap-ngendap mengintip Raja Jalaluddin dan atifa.
ia tersenyum senang melihat mereka :” sekarang aku tahu, ada burung yg menyanyi dengan merdu di sini, kasihan ratu jodha”
atifa masuk kamar dangan wajah bahagia, dia duduk di meja rias mulai membuka perhiasannya. suaminya datang berdiri di belakangnya,
ia berkata atifa terlihat sangat senang.
atifa menjawab itu karena raja begitu baik padanya. suaminya menyuruh atifa tahu diri, tidak mungkin atifa pantas tinggal di istana.
atifa berkelit, jika itu adalah perintah raja. suami nya menampar atifa, dia kembali menyuruh atifa tahu diri, dan melarangnya membuka kerudung yg menutupi wajahnya.
sebelum pergi, dia mengancam atifa agar tidak membuat dirinya marah..
Di penjara,,,,,,,,,,
Sharifudin menyayat Khaibar dg pedang. Khaibar berteriak, Sharifudin menyuruh nya diam, "hari ini saya tdak akan menyiksamu. saya hanya ingin mengatakan jika saya cemburu karena Ratu Ratu Jodha sangat peduli padamu.
aku sangat mencintainya. saya menyerang Amer utk mendapatkannya, tetapi malah Raja Jalaluddin yg mendapatkannya. Raja Jalaluddin menikahinya and akhirnya mereka saling jatuh cinta. saya tdak akan membiarkan mu merebut hati Ratu Ratu Jodha jg." Khaibar berteriakkarena sharifudin menarik rambutnya dg keras.
setelah rambutnya di lepaskan,
Khaibar mengalihkan pandangan pada tangannya yg terikat selendang Jodha.
Sharifdin tertawa melihatnya :" kita sama-sama mencintai ratu jodha. tetapi kenyataannya, Ratu Ratu Jodha mencintai Raja Jalaluddin, kita berdua tdak bs melakukan apa-apa, jika kau mencintai seseorang yg sudah menikah, utk mendapatkannya, kau harus menghancurkan pernikahannya. saya ingatkan kau, akulah yg akan mendapatkan ratu jodha" Sahrifudin tertawa terbahak-bahak.
Raja Jalaluddin merenung di depan jendela kamarnya, dalam hatinya :" saya merasakan ada sesuatu dalam diri Atifa" Raja Jalaluddin mendekati lukisan Atifa, dia membuka kain penutupnya.
Raja Jalaluddin menatap lukisan Atifa :" aku begitu tertarik padanya. dia tersenyum pdaku"
di penjara, khaibar terus berteriak. penjaga menyuruhnya diam, khaibar bs tetap hidup hanya karena kebaikan raja. jika khaibar terus berteriak, dia akan menusuk khaibar dg pedang.
khaibar melihat seseorang mengendap-ngendap di belakang pengjaga. si penyusup menggorok leher penjaga dg belati lalu menyeretnya. penyusup itu menukar pakaiaan mereka.
di ruang sidang, Raja Jalaluddin sedang merencanakan persekutuan antara rajput and mughal. dia mengatur pernikahan antara putra Atgah dg seorang rajkumari.
Di penjara, penyusup itu trnyata adalah pelatih khaibar, dia akan membebaskan Khaibar, tetapi khaibar harus membunuh Ratu Jodha and Raja Jalaluddin, itu adalah perrintah dr Mahachucak.
khaibar harus menghancurkan kerajaan mughal. si pelatih mendekatkan kepalanya, dia menekankan ucapannya, jika khaibar harus membunuh Jodha.
Khaibar marah, dia mengibaskan kepalanya hingga si pelatih terpental. si pelatih marah karena khaibar menolak, dia mencambuk khaibar.
Rahim menemui Jodha, Ratu Jodha senang, :" Khanikhana, kemarilah. ada apa kau kemari? “
Rahim :" saya ingin menunjukkan mainanku padamu"
Ratu Jodha tersenyum :" apa kau mau berbagi mainanmu denganku?"
Rahim :" tentu saja, kau adalah ibu ku (Choti Aamijan- ibu kecil)"
pelayan masuk membawa mainan rahim, Rahim berseru senang karena mendapat banyak mendapat mainan baru, pelayan menyerahkan boneka 1 per 1 pd rahim.
salah 1 boneka begitu berat, hingga pelayan menjatuhkannya. Ratu Jodha mengambil boneka yg rusak karena terjatuh, dia menegur pelayan krna sudah menjatuhhkannya.
pelayan minta maaf, dia memberi tanda agar Ratu Jodha melihat isi bonekanya. Ratu Jodha menarik sebuah kain dari dlm boneka, dia bertanya :" apa ini?"
pelayan menjawab tdak tahu, lalu pergi